- Konsep Disiplin Diri
- Pengertian Disiplin
- Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:11) menyebutkan “makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan ‘latihan yang memperkuat’, ‘koreksi dan sanksi’, ‘kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan’, dan ‘sistem aturan tata laku”.
Seseorang perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri. Sikap disiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama, dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain. Seseorang yang bertindak disiplin karena ada pengawasan, ia akan bertindak semaunya dalam proses belajar disiplin apabila tidak ada pengawas. Apabila melanggar dapat dilakukan dua macam tindakan yaitu koreksi untuk memperbaiki kesalahan dan berupa sanksi. Keduanya harus dilaksanakan secara konsisten untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang telah disepakati bersama. Hal ini dilakukan mengingat orang cenderung berperilaku sesuka hati, begitu pula di lingkungan keluarga. Disiplin perlu diajarkan kepada anak sejak kecil oleh orang tuanya, anak yang dididik disiplin perlu mendapatkan perlakuan yang sesuai / sepatutnya bagi orang yang belajar. Apabila anak telah mengetahui kegunaan dari disiplin, maka anak sebagai manifestasi dari tindakan disiplin akan timbul dari kesadarannya sendiri, bukan merupakan suatu keterpaksaan atau paksaan dari orang lain. Sehingga anak akan berlaku tertib dan teratur dalam baik di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat.
- Menurut ahli lain, Soegeng Prijodarminto (1994:23) mengemukakan sebagai berikut:
Dari pendapat ahli di atas diketahui bahwa disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan keluarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang dan menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat. Disiplin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah disiplin belajar di sekolah dan di rumah.
- Unsur-unsur Disiplin
1). Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku
2). Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya
3). Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan
4). Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku
5). Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku
3. Perlunya disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapa pun dan di mana pun. Hal itu disebabkan di mana pun seseorang berada, di sana selalu ada peraturan atau tata tertib. Soegeng Prijodarminto (1994:13) mengatakan “di jalan, di kantor, di toko, swalayan, di rumah sakit, di stasiun, naik bus, naik lift, dan sebagainya, diperlukan adanya ketertiban dan keteraturan”.
Jadi, manusia mustahil hidup tanpa disiplin. Manusia memerlukan disiplin dalam hidupnya di mana pun berada. Apabila manusia mengabaikan disiplin, akan menghadapi banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perilaku hidupnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat manusia berada dan yang menjadi harapan. Tulus Tu’u (2004:37) mengatakan “disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan”. Disiplin itu penting karena alasan berikut ini:
1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas, menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
4) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.
Ahli lain, Singgih D. Gunarsa (1992:137) menyatakan disiplin perlu dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah :
1) Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai hak milik orang lain
2) Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankaan kewajiban dan secara langsung mengerti larangan-larangan
3) Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk
4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman
5) Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain
- Fungsi Disiplin
- Menata Kehidupan Bersama
- Membangun Kepribadian
- Melatih Kepribadian
- Pemaksaan
- Hukuman
- Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
- Macam-macam Disiplin
1). Disiplin Otoritarian
Dalam disiplin otoritarian, peraturan dibuat sangat ketat dan rinci. Orang yang berada dalam lingkungan disiplin ini diminta mematuhi dan menaati peraturan yang telah disusun dan berlaku di tempat itu. Apabila gagal mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, akan menerima sanksi atau hukuman berat. Sebaliknya, bila berhasil memenuhi peraturan, kurang mendapat penghargaan atau hal itu sudah dianggap sebagai kewajiban. Jadi, tidak perlu mendapat penghargaan lagi.
2). Disiplin Permisif
Dalam disiplin ini seseorang dibiarkan bertindak menurut keinginannya. Kemudian dibebaskan untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambilnya itu.
3). Disiplin Demokratis
Pendekatan disiplin demokratis dilakukan dengan memberi penjelasan, diskusi dan penalaran untuk membantu anak memahami mengapa diharapkan mematuhi dan mentaati peraturan yang ada.
Demikianlah tiga macam teknik disiplin. Disiplin otoritarian sangat menekankan kepatuhan dan ketaatan serta sanksi bagi para pelanggarnya. Disiplin permisif memberi kebebasan kepada siswa untuk mengambil keputusan dan tindakan. Disiplin demokratis menekankan kesadaran dan tanggung jawab.
Kemudian akan disebutkan macam – macam disiplin belajar. Dalam penelitian ini disiplin belajar yang dimaksud dibagi menjadi dua yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar di rumah.
- Pengertian Disiplin
- Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:11) menyebutkan “makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan ‘latihan yang memperkuat’, ‘koreksi dan sanksi’, ‘kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan’, dan ‘sistem aturan tata laku”.
Seseorang perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri. Sikap disiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama, dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain. Seseorang yang bertindak disiplin karena ada pengawasan, ia akan bertindak semaunya dalam proses belajar disiplin apabila tidak ada pengawas. Apabila melanggar dapat dilakukan dua macam tindakan yaitu koreksi untuk memperbaiki kesalahan dan berupa sanksi. Keduanya harus dilaksanakan secara konsisten untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang telah disepakati bersama. Hal ini dilakukan mengingat orang cenderung berperilaku sesuka hati, begitu pula di lingkungan keluarga. Disiplin perlu diajarkan kepada anak sejak kecil oleh orang tuanya, anak yang dididik disiplin perlu mendapatkan perlakuan yang sesuai / sepatutnya bagi orang yang belajar. Apabila anak telah mengetahui kegunaan dari disiplin, maka anak sebagai manifestasi dari tindakan disiplin akan timbul dari kesadarannya sendiri, bukan merupakan suatu keterpaksaan atau paksaan dari orang lain. Sehingga anak akan berlaku tertib dan teratur dalam baik di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat.
- Menurut ahli lain, Soegeng Prijodarminto (1994:23) mengemukakan sebagai berikut:
Dari pendapat ahli di atas diketahui bahwa disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan keluarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang dan menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat. Disiplin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah disiplin belajar di sekolah dan di rumah.
- Unsur-unsur Disiplin
1). Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku
2). Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya
3). Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan
4). Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku
5). Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku
3. Perlunya disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapa pun dan di mana pun. Hal itu disebabkan di mana pun seseorang berada, di sana selalu ada peraturan atau tata tertib. Soegeng Prijodarminto (1994:13) mengatakan “di jalan, di kantor, di toko, swalayan, di rumah sakit, di stasiun, naik bus, naik lift, dan sebagainya, diperlukan adanya ketertiban dan keteraturan”.
Jadi, manusia mustahil hidup tanpa disiplin. Manusia memerlukan disiplin dalam hidupnya di mana pun berada. Apabila manusia mengabaikan disiplin, akan menghadapi banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perilaku hidupnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat manusia berada dan yang menjadi harapan. Tulus Tu’u (2004:37) mengatakan “disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan”. Disiplin itu penting karena alasan berikut ini:
1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas, menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
4) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.
Ahli lain, Singgih D. Gunarsa (1992:137) menyatakan disiplin perlu dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah :
1) Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai hak milik orang lain
2) Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankaan kewajiban dan secara langsung mengerti larangan-larangan
3) Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk
4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman
5) Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain
- Fungsi Disiplin
- Menata Kehidupan Bersama
- Membangun Kepribadian
- Melatih Kepribadian
- Pemaksaan
- Hukuman
- Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
- Macam-macam Disiplin
1). Disiplin Otoritarian
Dalam disiplin otoritarian, peraturan dibuat sangat ketat dan rinci. Orang yang berada dalam lingkungan disiplin ini diminta mematuhi dan menaati peraturan yang telah disusun dan berlaku di tempat itu. Apabila gagal mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, akan menerima sanksi atau hukuman berat. Sebaliknya, bila berhasil memenuhi peraturan, kurang mendapat penghargaan atau hal itu sudah dianggap sebagai kewajiban. Jadi, tidak perlu mendapat penghargaan lagi.
2). Disiplin Permisif
Dalam disiplin ini seseorang dibiarkan bertindak menurut keinginannya. Kemudian dibebaskan untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambilnya itu.
3). Disiplin Demokratis
Pendekatan disiplin demokratis dilakukan dengan memberi penjelasan, diskusi dan penalaran untuk membantu anak memahami mengapa diharapkan mematuhi dan mentaati peraturan yang ada.
Demikianlah tiga macam teknik disiplin. Disiplin otoritarian sangat menekankan kepatuhan dan ketaatan serta sanksi bagi para pelanggarnya. Disiplin permisif memberi kebebasan kepada siswa untuk mengambil keputusan dan tindakan. Disiplin demokratis menekankan kesadaran dan tanggung jawab.
Kemudian akan disebutkan macam – macam disiplin belajar. Dalam penelitian ini disiplin belajar yang dimaksud dibagi menjadi dua yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar di rumah.
Mens Titanium Necklace Necklace with Moustache
BalasHapus2018 · I have purchased my Mens titanium muzzle brake titanium necklace titanium band ring from an independent seller. As per titanium scissors their website, titanium screws I do titanium tent stove NOT endorse "mens" by any reason.